Sabtu, 21 April 2012

ACHAN'S SIN







ACHAN’S SIN (JOSHUA 7: 1-26)

Inti dari perikop ini adalah bahwa bangsa Israel gagal memasuki Kota Ai bahkan dikalahkan oleh orang Ai yang  jumlahnya jauh lebih sedikit dan hanya sebuah kota kecil saja (Yosua 7:3) yang sebenarnya gampang ditaklukkan oleh orang Israel di bawah pimpinanYosua seperti menaklukkan Yerikho (Yosua 6). Penyebab kegagalan adalah karena seorang dari suku Yehuda yang bernama Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah mengambil barang-barang yang dikhususkan buat TUHAN, barang-barang tersebut adalah segala emas, perak, tembaga, dan barang lainnya yang dikuasai/dijarah oleh bangsa Israel setelah kejatuhan Yerikho dan dikhususkan buat TUHAN sebagai persembahan untuk dimusnahkan  (Yosua 6:17-19). Kekalahan ini membuat Yosua mempertanyakan penyertaan Allah (Yosua 7:7-9) yang kemudian dijawab oleh TUHAN bahwa bangsa Israel telah berdosa karena ada yang mencuri sesuatu dari barang yang telah dikhususkan itu dan TUHAN juga tidak akan menyertai mereka jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak dimusnahkan (Yosua 7:11-12). Ingat bahwa Allah itu kudus sehingga Dia tidak dapat berkompromi dengan dosa, sehingga bangsa Israel tidak mendapat penyertaan Allah ketika memasuki kota Ai.

Setelah dicari-cari siapa penyebabnya, barulah kemudian diketahui bahwa Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah dari suku Yehuda yang mencurinya dan mengaku : “Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku : aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali.” (Yosua 7: 20-21). Dan setelah itu Akhan dan segala apa yang dimilikinya pun celaka karena dosa. (Yosua 7: 23-25)

Jika sekilas kita melihat kisah ini ada kemiripannya dengan kisah Ananias dan Safira yang celaka karena secara tidak jujur menahan sebagian hasil penjualan untuk diserahkan kepada para rasul pada zaman gereja mula-mula (Kisah 5:1-11). Juga mengingatkan kita pada kisah Adam dan Hawa yang jatuh ke dalam dosa karena diperdayakan oleh Iblis melalui keinginan untuk menjadi seperti Allah (Kejadian 3:5). Dosa memang bekerja melalui keinginan-keinginan yang timbul dalam hati manusia.

Hukum Dosa
“Demikianlah aku dapati hukum ini : jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.” (Roma 7:21). Daging itu lemah, setiap orang mempunyai natur berdosa. Dosa bekerja melalui keinginan-keinginan. Dosa menggerogoti idealisme sedikit demi sedikit (semua orang melakukannya juga kog, biasa aja). Dosa selalu mengenakan jas dan gaun pesta, dosa dibungkus menjadi paket yang menarik perhatian kita. Ketika sudah nyaman dengan dosa, maka ia akan mengubah dosa menjadi hewan kesayangan, yang dipelihara dan diberi makan. Dosa akan semakin menjerat dan dosa mencuri kekudusan. Contoh : dosa pornografi sering dianggap tidak dosa karena dianggap wajar dan normal saja dan banyak orang melakukannya dan dosa ini tidak mengenal gender karena bukan hanya laki-laki tapi juga banyak perempuan yang jatuh pada dosa ini.  Tetapi Tuhan Yesus berkata dalam Matius 5:28 (English) : “ But I tell you that anyone who looks at a woman lustfully has already committed adultery with her in his heart.” Atau kalau diterjemahkan setiap orang (laki-laki) yang memandang perempuan dengan hawa nafsu telah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

 Melawan Dosa
>Kekuatan untuk melawan dosa adalah anugerah Allah melaui pekerjaan Roh Kudus (Roma 8:9) dan tanggung jawab kita (1 Yohannes 3:9). Mintalah kepada Tuhan biar dimampukan untuk melawan keinginan-keinginan yang berujung pada dosa dan ada tanggung jawab kita untuk tidak bermain-main dengan dosa.
> Sharing kepada orang yang kita anggap dewasa di dalam iman, agar saling mengingatkan dan menguatkan, juga saling mendoakan setiap pergumulan. Ada sms dari sahabatku Jessyka demikian : “A friend is one who strengthens you with prayers, blesses you with love, and encourages you with hope.”
> Dosa tetaplah dosa. Allah itu Kudus. Dan Allah tidak kompromi dengan dosa.
> Mungkin kejam bila kita melihat kisah Akhan, Ananias dan Safira yang putus nyawanya karena langsung dihukum Tuhan atas keberdosaannya. Trus sekarang kenapa tidak kayak gitu? Coba kita bayangkan jika saat ini setiap orang yang berdosa langsung mati, maka tidak ada lagi orang yang hidup di muka bumi ini. Hidup dan matinya orang adalah otoritasnya Allah. Jika saat ini kita telah berdosa namun tidak langsung dihukum, anggaplah itu sebagai anugerah Tuhan yang mengasihi kita dan  masih memberikan kesempatan kepada kita (selama hayat masih dikandung badan, tentunya) untuk memperbaiki setiap perilaku kita. So, jangan bermain-main dengan anugerah Tuhan.
>”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” (Ibrani 12:14)
>”Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai firman-Mu.” (Mazmur 119:9). Hubungan pribadi dengan Allah (HPDA) yang berkualitas melalui saat teduh, kerendahan hati untuk mendengar firman Tuhan yang berdampak pada pengenalan yang benar akan Allah dapat menjaga kita dari kecenderungan jatuh ke dalam dosa. Marii berjuang!!  Ganbate kudasaii ne!

Renungan Malam Minggu, 21 April 2012
Resensi Khotbah Persekutuan Alumni Kristen Jakarta (PAKJ) bulan April oleh Daniel Adi Pranata
 dengan perubahan dan penambahan

1 komentar:

  1. ..bagus..

    makasih,share nya wi..
    ditunggu sharing yang berikutnya..

    BalasHapus