Rabu, 25 April 2012

The Lord is my shepherd









The LORD is my shepherd, I shall not be in want (Psalm 23 : 1-6)

Daud adalah penulis Mazmur ini, Daud sangat dapat menggambarkan dengan baik pemeliharaan  Allah  seperti gembala karena Daud pun dulunya adalah penggembala kambing dan domba pada masa mudanya hingga akhirnya dia menjadi raja.

TUHAN  adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku
Mana yang benar gembala yang mengikuti dombanya atau domba yang mengikuti gembalanya? Yaeyalah ya, domba  yang mengikuti gembalanya,  nah kalau begitu ketika mengatakan TUHAN adalah gembalaku, bener ga sih Tuhan menjadi Gembala atas hidupku? Bener ga aku mengikuti Dia? Aku harus introspeksi donk! Mengikuti Tuhan berarti taat sama Dia. Ketaatan berelasi sangat kuat dengan kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang ga bisa ditawar-tawar lagi, salah ya salah, benar ya benar, sesuai dengan firman Allah. Dan wujud nyata dari kebenaran  yang  kita hidupi itu adalah ketaatan, bukan sekadar lip service aja. Dan orang yang benar itu tidak pernah dibentuk oleh kemudahan-kemudahan, kesulitan-kesulitanlah  yang membuat kebenaran itu teruji.

….takkan kekurangan aku.Ini bukan melulu berorientasi pada berkat-berkat saja, seolah-olah orang yang hidup dalam kelimpahan adalah karena orang tersebut dalam penyertaan Tuhan dan ketika orang hidup dalam kekurangan atau sakit adalah        karena Tuhan tidak menyertai dia bahkan ada orang yang menganggap kalo orang tersebut dikutuk,  ini mindset  yang salah, kita menjadikan Tuhan sebagai Gembala bukan karena motivasi kita yang membutuhkan berkat-berkat. Ironisnya, mindset salah ini masih banyak terdapat di dalam gereja-gereja modern saat ini, hati-hati si iblis dapat menipu kita dengan menyamar menjadi malaikat-malaikat terang. Banyak orang suka kesembuhan,suka berkat, suka kekayaan, suka kenaikan gaji, suka promosi, dll yang dianggapnya sebagai penyertaan dan pemeliharaan Tuhan tetapi tidak suka dengan ketaatan. Jangan sesat, iblis memanfaatkan keinginan–keinginan tersebut bahkan di dalam gereja-gereja. Jika kita orang percaya, wujud dari iman kita yang menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi itu adalah ketaatan kita. Ketaatan adalah harga yang tertinggi tetapi masih langka di dalam kehidupan orang Kristen yang lupa bahwa ketika kita memilih untuk mengikut Yesus, maka harus menyangkal diri dan memikul salib (Markus 8:34).
 
Kenapa sih mesti rempong gitu loh dengan ketaatan? Yaeyalahh..Dalam 1 Petrus 2 : 24 tertulis : Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh. Sering malah yang digarisbawahi  adalah  kalimat Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh, kita mencomot bagian dari ayat itu hanya untuk kesenangan dan kesembuhan rohani kita, tetapi sebenarnya  yang menjadi inti ayat tersebut adalah  ……supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Hidup dalam kebenaran berarti ketaatan. Jangan mengaku dosa dan memohon pengampunan dari-Nya kalau kita tidak sanggup untuk berubah,  ingat Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan (Galatia 6:7).  Ingatlah Matius 26:41 : Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut tetapi daging lemah.Memang kita manusia yang lemah dalam kedagingan kita, tetapi hubungan yang baik dengan Allah melalui membaca Alkitab untuk mengetahui kehendak-Nya dan berdoa dapat menjaga kita agar tidak jatuh ke dalam pencobaan karena kita akan dikuatkan melalui hikmat dari Roh Kudus untuk mengerti apa yang sesuai dengan kehendak Allah dan yang tidak, serta melakukan apa yang sesuai dengan kehendak Allah dan menjauhi serta membenci dosa. Mari berjuang untuk meninggalkan dosa-dosa lama,  ingat dosa semakin tersembunyi, maka semakin erat dia membelenggu kita.

Finally,,….takkan kekurangan aku sebenarnya untuk menunjukkan bahwa ketika Tuhan telah benar-benar menjadi Gembala atas hidup kita, maka kerinduan Daud dalam Mazmur 73:25 menjadi nyata : Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Allah lah yang menjadi kepenuhan kita. Mindset orang yang telah menjadikan Tuhan sebagai Gembala atas hidupnya adalah menjadikan Tuhan menjadi pusat hidupnya. Let Jesus be the center of all aspects of your life.. ^__^
 


Resensi dengan penambahan dan perubahan dari Khotbah Pdt. RidwanHutabarat Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar